Judul
praktikum : Pemeriksaa sianida pada makanan
Tujuan
praktikum : pengujian sianida dalam makana ,
minuman, organ , cairan lambung, muntahan
Prinsip :metode
Grignard : pembentukkansenyawapikrosianatyang berwarna merah,hasil reaksi
antarasianida dalam asam pikrat
Dasar
teori :
Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Sianida telah digunakan
sejak ribuan tahun yang lalu. Sianida juga banyak digunakan pada saat perang
dunia pertama. Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan
kematian dalam jangka waktu beberapa menit.1
Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Hidrogen sianida adalah cairan tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. Bersifat volatile dan mudah terbakar. Hidrogen sianida dapat berdifusi baik dengan udara dan bahan peledak.Hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan. Bentuk lain ialah sodium sianida dan potassium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna putih.
Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Hidrogen sianida adalah cairan tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. Bersifat volatile dan mudah terbakar. Hidrogen sianida dapat berdifusi baik dengan udara dan bahan peledak.Hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan. Bentuk lain ialah sodium sianida dan potassium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna putih.
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap
produk yang biasa kita makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh
bakteri, jamur dan ganggan. Sianida juga ditemukan pada rokok, asap kendaraan
bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan
singkong. Selain itu juga dapat ditemukan pada beberapa produk sintetik. Sianida
banyak digunakan pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium,
kalium atau kalsium sianida. Sianida yang digunakan oleh militer NATO (North
American Treaty Organization) adalah yang jenis cair yaitu asam hidrosianik
(HCN). Penatalaksaan dari korban keracunan ini harus cepat, karena prognosis
dari terapi yang diberikan juga sangat tergantung dari lamanya kontak dengan
zat toksik tersebut.
Walaupun beberapa substansi yang mengandung sianida telah digunakan
sebagai racun sejak berabad-abad yang lalu, sianida yang sesungguhnya belum
dikenal sampai tahun 1782. Pada saat itu sianida berhasil diidentifikasi oleh
ahli kimia yang berasal dari Swedia, Scheele, yang kemudian meninggal akibat
keracunan sianida di dalam laboratoriumnya.
Walaupun sianida dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi
yang mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah
karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase sehingga akan
mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik. Sebagai akibatnya
hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu transmisi neuronal. Sianida
dapat di buang melalui beberapa proses tertentu sebelum sianida berhasil masuk
kedalam sel. Proses yang paling berperan disini adalah pembentukan dari
cyanomethemoglobin (CNMetHb), sebagai hasil dari reaksi antara ion sianida
(CN–) dan MetHb.1,5
Selain itu juga, sianida dapat dibuang dengan adanya:
· Ikatan dengan endothelial-derived relaxing factor (EDRF) dalam hal ini adalah asam nitirit.
· Bahan-bahan metal seperti emas, molibdenum atau komponen organik seperti hidrokobalamin sangat efektif mengeliminasi sianida dari dalam sel.
· Terakhir kali, albumin dapat merangsang kerja enzim dan menggunakan sulfur untuk mengikat sianida.
Selain itu juga, sianida dapat dibuang dengan adanya:
· Ikatan dengan endothelial-derived relaxing factor (EDRF) dalam hal ini adalah asam nitirit.
· Bahan-bahan metal seperti emas, molibdenum atau komponen organik seperti hidrokobalamin sangat efektif mengeliminasi sianida dari dalam sel.
· Terakhir kali, albumin dapat merangsang kerja enzim dan menggunakan sulfur untuk mengikat sianida.
Setelah terpapar, sianida langsung masuk ke dalam pembuluh darah. Jika
sianida yang masuk ke dalam tubuh masih dalam jumlah yang kecil maka sianida
akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan diekskresikan melalui urin.
Selain itu, sianida akan berikatan dengan vitamin B12. Tetapi bila jumlah
sianida yang masuk ke dalam tubuh dalam dosis yang besar, tubuh tidak akan
mampu untuk mengubah sianida menjadi tiosianat maupun mengikatnya dengan
vitamin B12.
Jumlah distribusi dari sianida berubah-ubah sesuai dengan kadar zat kimia
lainnya di dalam darah. Pada percobaan terhadap gas HCN pada tikus didapatkan
kadar sianida tertinggi adalah pada paru yang diikuti oleh hati kemudian otak.
Sebaliknya, bila sianida masuk melalui sistem pencernaan maka kadar tertinggi
adalah di hati. Sianida juga mengakibatkan banyak efek pada sistem
kardiovaskuler, termasuk peningkatan resistensi vaskuler dan tekanan darah di
dalam otak. Penelitian pada tikus membuktikan bahwa garam sianida dapat
mengakibatkan kematian atau juga penyembuhan total. Selain itu, pada sianida
dalam bentuk inhalasi baru menimbulkan efek dalam jangka waktu delapan hari.
Bila timbul squele sebagai akibat keracunan sianida maka akan mengakibatkan
perubahan pada otak dan hipoksia otak dan kematian dapat timbul dalam jangka
waktu satu tahun.
Tingkat toksisitas dari sianida bermacam-macam. Dosis letal dari sianida
adalah;
· Asam hidrosianik sekitar 2,500–5,000 mg•min/m3
· Sianogen klorida sekitar 11,000 mg•min/m3.
· Perkiraan dosis intravena 1.0 mg/kg,
· Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg.
· Asam hidrosianik sekitar 2,500–5,000 mg•min/m3
· Sianogen klorida sekitar 11,000 mg•min/m3.
· Perkiraan dosis intravena 1.0 mg/kg,
· Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg.
Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang
timbul secara progresif. Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat
tergantung dari
· Dosis sianida
· Banyaknya paparan
· Jenis paparan
· Tipe komponen dari sianida
· Dosis sianida
· Banyaknya paparan
· Jenis paparan
· Tipe komponen dari sianida
Alat
dan bahan :
a.
Alat
1.
Beker
glass
2.
Pipet
ukur
3.
Erlenmeyer
4.
Drop
karet
5.
Kertaspikrat
b.
Bahan
1.
Asam
pikrat 10%
2.
Na2CO3 jenuh
3.
Asam
tatrat
Cara
kerja :
1.
Disiapkan
alat dan bahan
2.
Dimasukkan5-10ml sampel dalam Erlenmeyer
3.
Ditambah
50ml , diasam kan dengan asam tatrat
4.
Ditutup
degan prop karet yang diselipkan kertas pikrat,amati adanya perubahan warna
merah coklat