Judul
praktikum : Pemeriksaa arsen pada makanan
Tujuan
praktikum : pengujian arsen dalam makana , minuman,
organ , cairan lambung, muntahan
Prinsip : metode sanger black : Pada Susana asam arsen diubah menjadi arsin dengan katalisator Zn . gas arsin ditangkap dengan kertas sublimat membentuk senyawa
berwarna coklat samai hitam.
Dasar
teori :
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33.
Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan
sebagai pestisida,herbisida, insektisida,
dan dalam berbagai aloy.Arsenik secara kimiawi memiliki
karakteristik yang serupa dengan Fosfor,
dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan
juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida
arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa
arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa
menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk
padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97
dan 5,73.Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti
"orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal
dan digunakan di Persia dan di banyak tempat
lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh,
dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai
ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk
mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk
menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta
sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua
racun.Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang
membuat campuran tersebut lebih keras.Warangan, yang sering digunakan sebagai
bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen.
Arsen membangkitkan penampilanpamor keris dengan mempertegas
kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata
tikam itu.Albertus Magnus dipercaya sebagai orang
pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada
tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara
menyiapkan arsenik.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan
dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat
kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di
ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk
memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Beberapa tempat di
bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah.
WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian
per milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah
aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan
organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang
terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun. Arsenik dalam air
tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak
adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai
dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program
air sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan
arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal terburuk dalam
sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades terjadi
epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.Banyak negara lain di Asia,
seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia,
dan Tibet[4],
diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan
air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi.Timbal biarsenat
telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun
mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang
menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang
obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan
modern.
Berbagai macam senyawa arsen :
Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2
)
Alat
dan bahan :
a.
Alat
1.
Beker
glass
2.
Pipet
ukur
3.
Erlenmeyer
4.
Alat
sanger black
5.
Kertas
sublimat
b.
Bahan
1.
H2SO4
2.
Pb
asetat
3.
Kertas
HgCl
4.
Zn
granule
5.
KI
10%
Cara
kerja :
1.
Disiapkan
alat sanger black
2.
Dimasukkan
5-10 ml sampel kedalam Erlenmeyer
3.
Ditambah
kan 10 ml H2SO4 4N
dan 2 butir Zn granule
4.
Dipasang alat sanger black, diamkan selama 1 jam
dilemai asam
5.
Diambil
kertas sublimat dengan pinset, dimasukkan alam cawan porselin , ditmbahkan KI
10%
6.
Jika
kertas menjadi hitam menunjukkan adanya
arsen jika coklat menunjukkan adanya Sb
Hasil
:
Pada
pemeriksaan arsen didapat kan hasil positif ,pada kertas HgCl berwarna hitam
ketika ditetesi KI .
Pembahasan :
Pada pemeriksaan arsen menggunakan
metode metode sanger black pada Susana
asam arsen diubah menjadi arsin dengan katalisator Zn kemudian gas arsin
ditangkap dengan kertas sublimat membentuk senyawa berwarna coklat samai hitam,
jika coklat menunjukkan adanya Sb.
Dalam
pemeriksaan arsen pada sampel yang perlu
diperhatikan adalah :
1.
Praktikan
harus lebih teliti dan cermat dalam mengola sempel
2.
Mengguna
kan sarung tangan dan masker serta APD
dengan benar
3.
Perakitan
alat sanger blak dengan tepat agar tidak menimbulkan keluarnya as arsin
4.
Lakukan
praktikum dilemari asm agar gas arsi tidak meyebar eruangan karena santa
berbahaya
5.
Pembuangan
limbah denan baik dan benar Karen arsen bersifat sangat toksik
Jadi untuk memperkecil kesalahan
yang dapat ditimbul kan dan mencegak terjadinya ketoksikan pada praktikan,
praktikan harus leih teliti dan cermat lagi dan sebaiknya tidak bermain-main da
lebih serius lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar