Rabu, 12 Desember 2012

pemeriksaan arsen


Judul praktikum             : Pemeriksaa arsen pada makanan
Tujuan praktikum           : pengujian arsen dalam makana , minuman, organ , cairan lambung, muntahan
Prinsip                   : metode sanger black : Pada Susana asam arsen diubah menjadi arsin dengan    katalisator Zn . gas arsin ditangkap dengan kertas sublimat membentuk senyawa berwarna coklat samai hitam.

Dasar teori                    :
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida,herbisidainsektisida, dan dalam berbagai aloy.Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras.Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilanpamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.
Alchemical symbol for arsenic
Lambang alkimia untuk arsenik tampak di sebelah.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal terburuk dalam sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.Banyak negara lain di Asia, seperti VietnamKambojaIndonesia, dan Tibet[4], diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi.Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Berbagai macam senyawa arsen :

Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2 )

Alat dan bahan :
a.       Alat
1.      Beker glass
2.      Pipet ukur
3.      Erlenmeyer
4.      Alat sanger black
5.      Kertas sublimat
b.      Bahan
1.      H2SO4
2.      Pb asetat
3.      Kertas HgCl
4.      Zn granule
5.      KI 10%



Cara kerja      :
1.      Disiapkan alat sanger black
2.      Dimasukkan 5-10 ml sampel kedalam Erlenmeyer
3.      Ditambah kan 10 ml H2SO4   4N dan 2 butir Zn granule
4.      Dipasang  alat sanger black, diamkan selama 1 jam dilemai asam
5.      Diambil kertas sublimat dengan pinset, dimasukkan alam cawan porselin , ditmbahkan KI 10%
6.      Jika kertas menjadi hitam menunjukkan adanya  arsen jika coklat menunjukkan adanya Sb

Hasil                :
            Pada pemeriksaan arsen didapat kan hasil positif ,pada kertas HgCl berwarna hitam ketika ditetesi KI .

Pembahasan    :

           Pada pemeriksaan arsen menggunakan metode metode sanger black  pada Susana asam arsen diubah menjadi arsin dengan katalisator Zn kemudian gas arsin ditangkap dengan kertas sublimat membentuk senyawa berwarna coklat samai hitam, jika coklat menunjukkan adanya Sb.
Dalam pemeriksaan arsen pada sampel  yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Praktikan harus lebih teliti dan cermat dalam mengola sempel
2.      Mengguna kan sarung tangan dan masker serta APD  dengan benar
3.      Perakitan alat sanger blak dengan tepat agar tidak menimbulkan keluarnya as arsin
4.      Lakukan praktikum dilemari asm agar gas arsi tidak meyebar eruangan karena santa berbahaya
5.      Pembuangan limbah denan baik dan benar Karen arsen bersifat sangat toksik
Jadi untuk memperkecil kesalahan yang dapat ditimbul kan dan mencegak terjadinya ketoksikan pada praktikan, praktikan harus leih teliti dan cermat lagi dan sebaiknya tidak bermain-main da lebih serius lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar